Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosologi. Hal ini dikarenakan titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang bernama keluarga, kemudian berkembang ke dalam lingkungan masyarakat.
Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”, socialberarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groupsberarti kelompok.
Hendro Puspito (2010:10) mendefinisikan bahwa “Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.”
Robert K. Merton (2010:10) berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.”
Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt (2010:11) menjelaskan bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.”
Mayor Polak (2010:11) “Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.”
Mack Iver dan Charles H. Page (2010:11) berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan tersebut
bersifat saling mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.” Sedangkan Johnson (2010:11) mendefinisikan “Kelompok sosial adalah dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara-cara yang terpola, dan dikenali sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri atau oleh orang lain.”
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli sosiologi di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang mempunyai ciri-ciri yang sama, mempunyai pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, dan mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaannya.