Senin, 30 Maret 2015

Klasifikasi Kelompok Sosial



1.      Klasifikasi Kelompok Sosial
a.       In-Groupdan Out-Group
     In-groupadalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya. Sedangkan out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Ia selalu di kaitkan dengan istilah “kami atau kita” dan “mereka”, misalnya “kami mahasiswa Pendidikan Geografi dan “mereka mahasiswa Pendidikan Matematika”. Sikap-sikap in-grouppada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok.
     Sikap out-groupselalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan in-group atau out-group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding dengan kelompok lainnya.
b.      Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)
     Menurut Charles Horton Chooley dalam bukunya yang berjudul Social Organization(1909) menyatakan bahwa kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan adanya ciri-ciri saling mengenal antar anggotanya serta adanya kerja sama erat yang bersifat pribadi. Hasil dari hubungan yang erat dan bersifat pribadi itu adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu juga menjadi tujuan kelompok.
     Ciri-ciri kelompok primer yang dikemukakan Cooley adalah sebagai berikut :
1)      Syarat utama keanggotaan kelompok primer adalah sebagai berikut.
a)      Antaranggota kelompok saling berdekatan secara fisik dan terjadi interaksi secara intensif.
b)      Kelompok tersebut kecil, sehingga masing-masing individu akan mudah berinteraksi secara langsung.
c)      Adanya suatu kelanggengan hubungan antar anggota kelompok yang bersangkutan, misalnya hubungan darah (kekerabatan) dan pertemanan.
2)      Sifat Hubungan-hubungan Primer
      Salah satu sifat dari hubungan antar anggota kelompok primer adalah kesamaan tujuan dari individu-individu yang tergabung dalam kelompok tersebut, sehingga hubungan bukan saja sebagai alat untuk mencapai tujuan melainkan menjadi salah satu tujuan utama. Pada dasarnya yang dimaksud dengan adanya persamaan tujuan disini mempunyai dua arti sebagai berikut :
a)      Individu yang bersangkutan mempunyai keinginan dan sikap yang sama, sehingga mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang sama pula. Sebagai contoh dua orang sahabat yang memiliki cita-cita yang sama.
b)      Kesediaan salah satu pihak untuk berkoban demi kepentingan pihak lain. Sebagai contoh, orang tua mau berkorban apa saja demi anaknnya.
      Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang ditandai dengan pergaulan yang formal, tidak pribadi dan bercirikan kelembagaan, misalnya partai politik atau organisasi formal lainnya.
      Sifat-sifat yang dimiliki oleh kelompok sekunder adalah sebagai berikut :
1)      Masing-masing anggota tidak saling mengenal karena jumlahnya banyak.
2)      Bersifat tidak permanen.
3)      Hubungan antaranggota renggang dan tidak perlu mengenal secara pribadi.
4)      Pola hubungan cenderung mengarah pada hubungan formal karena sedikitnya kontak antar anggota dan kotak tersebut baru akan terjadi ketika ada kepentingan dan tujuan tertentu saja.
c.       Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)
1)      Paguyuban (Gemeinschaft)
      Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal, hal ini dapat terbentuk pada ikatan keturunan contohnya keluarga. Menurut Tonnies ciri-ciri pokok paguyuban adalah sebagai berikut :
a.       Intimate, adalah adanya hubungan yang mesra dan menyeluruh.
b.      Private, adalah adanya hubungan yang bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja.
c.       Exclusive, bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”
Apabila dalam suatu paguyuban terjadi pertentangan antar anggota maka pertentangan tersebut tidak akan bisa diatasi hanya dengan suatu hal saja dan akan menjalar ke bidang-bidang lain. Hal tersebut disebabkan adanya hubungan yang menyeluruh diantara anggotanya.
Jenis-jenis gemeinscaft terbagi menjadi 3, yaitu :
a.       Gemeinschaft of Blood: yaitu mengacu pada ikatan kekerabatan (garis keturunan).
Contoh : keluarga dan kekerabatan.
b.      Gemeinschaft of Place: yaitu merupakan ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja.
Contoh : rukun tetangga dan rukun warga
c.        Gemeinschaft of Mind : yaitu mengacu pada hubungan persahabatan baik karena keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama meskipun diantara mereka tidak memiliki hubungan darah dan tinggal secara berjauhan. Pada umumnya paguyuban ini tidak memiliki ikatan yang sekuat paguyuban karena darah ataupun keturunan.
2)      Patembayan (Gesselschaft)
      Patembayan adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas, contohnya ikatan para pedagang atau pekerja yang memiliki kepentingan secara rasional.
Sumber : nasional.kompas.com
Gambar 2.1 : Contoh Kelompok Sosial Patembayan (Gemeinschaft)

d.      Formal Grup dan Informal Grup
     Formal grup merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Kelompok formal disebut juga dengan istilah asosiasi atau organisasi. Contoh : organisasi mahasiswa seperti HIMAGEO (Himpunan Mahasiswa Geografi).
      Informal group merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang dan merasa  memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Pada kelompok informal ini pada umumnya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi media pertemuan berbagai kepentingan ataupun pengalaman- pengalaman yang sama.
e.       Membership Groupdan Reference Group
     Membership group merupakan kelompok sosial yang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batasan yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang pada suatu kelompok secara fisik tidak bisa dilakukan secara mutlak hal tersebut diakibatkan adanya perubahan-perubahan keadaan. Kondisi yang tidak tetap akan mempengaruhi derajat interaksi dalam suatu kelompok. Untuk membedakan secara tegas keanggotaan atas dasar derajat interaksi dalam kelompok maka ditemukan adanya dua istilah yaitu nominal group-member dan peripheral group-member. Seorang anggota nominal group adalah orang yang dianggap berinteraksi dengan kelompok sosial oleh orang lain, meskipun interaksinya tidak intens. Sedangkan peripheral group dianggap tidak berhubungan lagi dengan kelompok sosial yang bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apapun juga atas anggota ataupun kelompok tersebut.
      Reference group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan dalam perilaku maupun mengembangkan kepribadian para individu yang tidak tercatat secara fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut. Bisa juga diartikan sebagai kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang bukan anggota untuk membetuk pribadi dan perilakunya.     
f.       Kelompok Okupasional dan Volunter
      Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia, dan lain-lain.
      Kelompok volunteer adalah kelompok yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
2.      Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur
a.       Kerumunan (Crowd)
      Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan.
1)      Formal Audienceatau khalayak penonton atau pendengar resmi merupakan kerumunan yang mempunyai suatu pusat perhatian dan perencanaan tujuan, sifatnya sangat pasif. Contoh : penonton bioskop.
2)      Planned Expressive Groupmerupakan kerumunan yang tidak mementingkan pusat-pusat perhatian, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam kegiatan-kegiatan serta kepuasan yang dihasilkan. Fungsinya sebagai pelepas ketegangan-ketegangan yang dialami karena kerja sehari-hari. Contoh : orang yang berekreasi.
3)      Inconvenient Aggregation merupakan kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Contoh : orang-orang antri karcis.
4)      Panic Crowdsatau kerumunan panik merupakan kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Contoh : orang yang dilanda banjir.
5)      Spectator Crowdsatau kerumunan penonton merupakan kerumunan yang terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu, kerumunan ini tanpa direncanak

b. Publik

     Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio atau televisi. Namun karena jumlahnya besar dan tempatnya tidak terbatas, akibatnya perhatian publik semakin tidak tajam.