2. Kondisi Fisik Pulau Sumatera
Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Secara astronomis Sumatera berada pada posisi 6°LU-6°LS dan antara 95°BB-109°BT. Di sebelah utara Pulau Sumatera berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan(Sumatera Utara), Sungai Siak(Riau), Kampar, Inderagiri(Sumatera Barat, Riau), Batang Hari(Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering(Sumatera Selatan), dan Way Sekampung(Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatera diantaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat), dan Ketahun(Bengkulu).
Tabel 2.1 Nama Provinsi yang ada di Pulau Sumatera dan Ibukotanya
Nama Provinsi | Ibukota |
Nangroe Aceh Darussalam | Aceh |
Sumatera Utara | Medan |
Sumatera Barat | Padang |
Riau | Pekan Baru |
Jambi | Jambi |
Sumatera Selatan | Palembang |
Bengkulu | Bengkulu |
Lampung | Bandar Lampung |
Kepulauan Bangka Belitung | Pangkal Pinang |
Kepulauan Riau | Tanjung Pinang |
Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif maupun gunung berapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi dan Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatera juga terdapat beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi) dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).
a. Geomorfologi Sumatera
Pulau Sumatra memanjang dari barat laut ke tenggara dengan panjang 1.650 km,dari Ule Lhee sampai Tanjung Cina lebar pulau di bagian Utara berkisar 100 – 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km. Secara garis besar topografi Pegunungan Sumatra dapat dibagi kedalam tiga bagian yang menjalur dari Barat Laut-Tenggara sebagai berikut :
1) Bagian Barat, daerah ini berupa dataran memanjang sepanjang pantai yang secara tidak menentu terpotong oleh igir-igir yang menyentuh pantai. Dataran pantai memiliki lebar yang di berbagai tempat tidak sama. Dataran pantai yang lebar hanya terdapat di beberapa tempat di antaranya di Meolaboh dan Singkil di Sumatra Utara.
2) Bagian Tengah, bagian ini merupakan jalur vulkanis (Inner Arc) yang menduduki bagian tengah Pulau Sumatra dengan posisi agak ke Barat. Jalur ini dikenal denan sebutan Bukit Barisan. Bukit barisan ini memiliki lebar yang tidak sama. Bukit Barisan (Zone Barisan) mengalami peristiwa-peristiwa geologis yang berulang-ulang dan kenampakan sekarang adalah sebagai hasil fenomena geologis yang terjadi pada Plio – Pleistocene.
3) Bagian Timur Pulau Sumatra sebagian besar berupa hutan rawa dan merupakan dataran rendah yang sangat luas. Dataran rendah ini merupakan dataran terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia Tenggara. Bagian Timur Sumatra selalu mengalami perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone Barisan.Di bagian arah Barat Pulau Sumatra (di Samudera India) terdapat deretan pulau-pulau yang bersifat non vulkanik. Rangkaian pulau-pulau ini merupakan outerarc. Posisi pulau-pulau memanjang arah Barat Laut - Tenggara. Di bagian Timur Pulau Sumatra terdapat Kepulauan Riau, bangka, Belitung, Lingga, Singkep.
b. Gunung dan Pegunungan
Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari sekelilingnya. Dalam pengertian yang lain, pegunungan adalah perbukitanyang berketinggian antara 500-600 m dari permukaan laut. Pegunungan berlereng terjal, dengan relief sekitar yang curam dan kawasan puncak yang relatif lebar. Pegunungan merupakan rangkaian beberapa gunung. Salah satu pegunungan yang ada di Pulau Sumatera adalah Pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari utara hingga selatan Pulau Sumatera. Sepanjang bukit barisan terdapat gunung-gunungapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi, Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi).
Gunung sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m). Dalam bahasa daerah di Sumatera, gunung disebut sebagai gunongatau glee (Aceh), dolog (Batak), gunuang (Minang), deleng(Karo). Berikut ini merupakan daftar nama-nama gunung yang ada di Pulau Sumatra.
Tabel 2.2 Nama-nama gunung di Pulau Sumatera
Nama Gunung | Provinsi | Ketinggian |
Nangroe Aceh Darussalam | (3.030 m) | |
Nangroe Aceh Darussalam | (2.600 m) | |
Nangroe Aceh Darussalam | (2.885 m) | |
Nangroe Aceh Darussalam | (..... m) | |
Nangroe Aceh Darussalam | (3.404 m) | |
Nangroe Aceh Darussalam | (2.828 m) | |
Nangroe Aceh Darussalam | (1.726 m) | |
(2.212 m) - | ||
Sumatera Utara | (2.457 m) | |
Sumatera Utara | (..... m) | |
Sumatera Utara | (2.475 m) | |
Sumatera Utara | (2.145 m) | |
Riau | (1.100 m) | |
(2.060 m) | ||
Sumatera Barat | (..... m) | |
Sumatera Barat | (2.179 m) | |
Sumatera Barat dan Jambi | (3.805 m) | |
Sumatera Barat | (2.430 m) | |
Sumatera Barat | (2.891 m) | |
Sumatera Barat | (2.190 m) | |
Sumatera Barat | (2.039 m) | |
Sumatera Barat | (2.261 m) | |
Sumatera Barat | (2.877 m) | |
Sumatera Barat | (2.913 m) | |
Sumatera Barat | (2.572 m) | |
Sumatera Barat | (2.271 m) | |
Sumatera Barat | (2.438 m) | |
Sumatera Selatan | (3.159 m) | |
Bengkulu | (2.383 m) | |
(1.165 m) | ||
Kepulauan Riau | (700 m) | |
Kepulauan Riau | (1.035 m) | |
(..... m) | ||
Lampung | (0.813 m) | |
Lampung | (2.262 m) | |
Lampung | (..... m) | |
Lampung | (1.281 m) | |
Lampung | (1.881 m) | |
Lampung | (2.102 m) |
c. Sungai dan Danau
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasipertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesiasaat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Sungai terpanjang di pulau Sumatera adalah Sungai Batanghari, sungai ini juga merupakan sungai terpanjang ke empat di Indonesia, dengan panjang kurang lebih 800 km dan lebar sungai antara 200-600 meter. Sungai Batanghari berasal dari kata "Batang" yang artinya Sungai dan "Hari", sehingga penyebutannya menjadi Sungai Hari. Namun, kebiasaan masyarakat lokal menyebut Sungai Hari tersebut dengan sebutan "Sungai Batanghari" dan berlaku sampai saat ini.
Danau adalah sekumpulan air dalam jumlah besar yang dikelilingi daratan. Ia mirip kolam raksasa. Bahkan ada yang sedemikian luasnya sehingga disebut laut. Misalnya laut kaspia dan laut mati. Berikut ini merupakan nama-nama danau yang ada di Pulau Sumatera.
Tabel 2.3 Nama-nama Danau di Pulau Sumatera
Provinsi | Nama Danau |
Aceh | Danau Aneuk Laot |
Danau Laut Bangko | |
Danau Laulo | |
Danau Laut Tawar | |
Danau Lawik Tawar | |
Sumatera Utara | Danau Toba |
Danau Lau Kawar | |
Sumatera Barat | Danau Diatas |
Danau Dibawah | |
Danau Maninjau | |
Danau Singkarak | |
Bengkulu | Danau Dendam Tak Sudah |
Danau Emas | |
Danau Tes | |
Riau | - |
Kepulauan Riau | - |
Jambi | Dipacampat |
Kerinci | |
Sipin | |
Sumatera Selatan | Danau Airhitam |
Danau Jembawan | |
Danau Lubuk Deling | |
Danau Ranau | |
Danau Teloko | |
Lampung | Danau Jepara |
Danau Ranau | |
Kep. Bangka Belitung | - |
d. Flora dan Fauna
Flora merupakan sebutan untuk dunia tumbuhan. Jenis tumbuhan tertentu yang ada pada suatu wilayah belum tentu juga terdapat pada wilayah lainnya. Sumatera termasuk kedalam tipe hutan hujan tropis, yang hidup sepanjang tahun. Dan tipe flora di sumatera termasuk kedalam flora Asiatis.
Flora Asiatis yang terdapat di Pulau Sumatera terdiri atas, rotan, kayu jati, beringin, pakis-pakisan, akasia, pohon durian, pohon kesambi, cemara, pohon pinus, pohon damar, pohon ulin, pohon gaharu buaya, bunga edelweis, dan raflesia arnoldi.
Dunia hewan atau fauna di Indonesia, secara geografis terbagi menjadi dua wilayah utama, dan satu wilayah peralihan. Wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah Asiatis, wilayah Australis, dan wilayah Peralihan. Sumatera termasuk kedalam wilayah Asiatis. Jenisnya antara lain :
1) Mamalia, meliputi harimau sumatera, macan tutul, banteng, gajah, kerbau, badak bercula dua, beruang madu, kukang, babi hutan, biawak, bajing tanah, bajing terbang, musang, landak, pesut, kancil, rusa.
2) Reptilia, meliputi penyu hijau, penyu belimbing, kura-kura, buaya, ular kobra, kadal, bunglon, dan trenggiling.
3) Burung, meliputi burung elang, jalak, kutilang, perkutut, bangau.
4) Berbagai jenis ikan.
5) Berbagai jenis serangga.