Senin, 14 Desember 2015

Pemanfaatan Limbah Tepung Aren sebagai Pakan Ternak di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis

Aren (Arenga pinnata wurmb), merupakan tumbuhan berbiji tertutup dimana biji buahnya terbungkus oleh daging buah. Pohon aren banyak tumbuh di Indonesia dan sering ditemukan di daerah perbukitan/pegunungan. Pohon aren kebanyakan tumbuh secara liar dan penyebarannya dibantu oleh luwak secara tidak langsung melalui pembuangan fecesnya.
Tanaman aren merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak manfaat. Salah satu produk yang dihasilkan adalah pati atau tepung aren. Tepung aren sendiri dapat diolah menjadi bahan makanan seperti soun, cendol, bakmi, dan lain-lain. Pembuatan tepung aren dilakukan melalui beberapa tahap. Mulai dari pemecahan potongan batang, penyaringan, pengeringan, dan tahap yang terakhir adalah penggilingan dan pengayakan sehingga didapatkan tepung aren. Pembuatan tepung aren dilakukan dengan terlebih dahulu menebang pohon aren kemudian dipotong-potong sepanjang 1,25-2 m. Pada industri tradisional, serat dimasukkan kedalam bak yang dialiri air serta diaduk-aduk dan diinjak-injak untuk memisahkan antara ampas dan tepungnya.
Pohon aren telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat diberbagai tempat diantaranya digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula, serat kertas, bahan makanan berupa sayuran hingga bahan campuran pembuatan madu. Untuk pembuatan gula aren, sari aren dimasak di wajan besar dalam beberapa waktu yang cukup lama. Kemudian minyak ditambahkan pada sari aren yang sedang dimasak untuk menghindari kekosongan. Campuran sari aren terus diaduk hingga campuran berwarna merah gelap dan mengeras. Setelah itu campuran dituangkan dalam cetakan dan dibiarkan mendingin untuk proses pengkristalan. Di berbagai tempat, pohon aren juga dimanfaatkan untuk menghasilkan pati atau tepung aren. Industri tepung aren merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang mengolah batang aren menjadi barang setengah jadi yaitu tepung aren, yang pada nantinya memiliki nilai jual yang lebih tinggi sesuai peruntukannya.
Industri tepung aren telah terdapat di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Industri tepung aren di wilayah ini masih dikelola oleh swadaya masyarakat setempat, sehingga terlihat pengolahan limbah industri dari produksi pati atau tepung aren ini masih belum dikelola dengan baik. Produksi pati atau tepung aren ini menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat ini terasa mulai menuai masalah dan mendapat respon negatif dari masyarakat sekitar.
Air tanah dapat tercemar oleh limbah yang dihasilkan dan dapat menyebabkan penyakit untuk masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar tempat industri.  Dampak lain yang dapat dirasakan penduduk berupa timbulnya gangguan kulit setelah menggunakan sumber air yang sudah tercemar oleh limbah ampas aren. Selain itu dampak yang terjadi adalah matinya ikan-ikan pada kolam ikan milik penduduk. Kadar air tanah juga dapat berkurang karena dipakai dalam proses industri itu sendiri. Dampak yang paling parah dirasakan secara langsung adalah bau menyengat, khususnya setelah ampas terbasahi oleh air hujan. Bau tersebut cukup menghambat aktifitas sosial dan  masyarakat di lingkungan sekitar.
Setelah limbah tepung aren di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis menuai masalah, kini solusi digagas para pengusaha tepung aren yang ada di daerah tersebut. Mereka tergabung dalam Assosiasi Produsen Tepung Aren Ciamis. Sembilan pengusaha di asosiasi itu mengubah limbah hasil pengolahan tepung aren menjadi pakan ternak untuk sapi.
Dalam penelitiannya, para pengusaha tepung aren di desa Kertaharja bekerjasama dengan dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membuat pakan ternak dari limbah tepung aren. Setelah pengujian mutu, terbukti bahwa pakan ternak dari ampas aren tersebut memiliki kualitas lebih bagus dibanding dengan pakan ternak yang ada di pasaran. Selain dengan tujuan untuk mendaur ulang limbah aren dan mengurangi pencemaran lingkungan, ternyata pemanfaatan limbah aren menjadi pakan ternak ini juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat desa Kertaharja.

Ketika hanya di buang, limbah aren akan mencemari lingkungan. Namun ternyata, jika diteliti, limbah aren yang di daur ulang banyak manfaatnya seperti yang telah saya jelaskan diatas. Limbah aren dapat diolah menjadi pakan ternak sapi yang berkualitas tinggi, bukan hanya itu, limbah aren juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan jamur dan pupuk kompos. Pemanfaatan limbah tersebut sangat berdampak baik terhadap masyarakat dan lingkungan. Masyarakat lebih sejahtera, lingkungan pun terhindar dari pencemaran.