Seperti biasa, saya dapet PR dari Pak Darwis di Mata Kuliah Metklim. Pertanyaannya : “Mengapa bisa terjadi hujan es di daerah tropis?”. Berikut adalah jawaban yang saya dapat dari berbagai sumber di internet. Mudah-mudahan cukup informatif.
Hujan es tak hanya bisa terjadi di daerah subtropis saja. Tapi bisa juga terjadi diwilayah di ekuator (tropis). hujan es merupakan salah satu bentuk presipitasi (curahan) selain, hujan (rain) dan gerimis (drizzle), embun (dew), salju (snow) dan kabut (fog).
Hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga hail. Hail hanya akan terbentuk pada awan cumulonimbus (Cb) yang topnya melewati freezing level (ketinggian dimana suhu udaranya 0˚C atau sekitar 16.000 kaki di wilayah Indonesia). Untuk terjadinya Cb kondisi udara (cuaca) harus mendukung dengan labilnya lapisan udara sehingga mudah terjadi proses konveksi ditambah harus ada suplai uap air yang cukup sehingga massa udara yang terangkat oleh proses konveksi mengandung uap air yang banyak dan akan mempermudah terbentuknya awan cumulus yang berkembang menjadi awan Cb.
Hujan es akan terjadi bila kondisi atmosfer mendukung pertumbuhan thunderstorm yang merusak karena disertai guntur dan kilat, hujan deras, angin kencang (downburst) dan batu es (hail). Hujan es (hail) di daerah tropis, akan terjadi bila batu es yang turun bersifat kering dan memiliki ukuran yang cukup besar saat keluar dari dasar awan. Hal ini mengingat bahwa suhu udara permukaan cukup tinggi dan batu es masih bisa mempertahankan bentuknya dengan ukuran sekitar 3 mm dalam diameter saat sampai permukaan tanah, sementara dalam perjalanannya (jatuh bebas) dari dasar awan sampai tanah batu es harus menyusut ukurannya akibat kontak dengan suhu udara yang cukup tinggi.
Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair.
Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.
Terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab, angin thermis yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan subtropis (Filipina).